Kamis, 02 Juni 2011

PERSONAL FINANCE SEBAGAI PENUNJANG PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO (By : Dwiky Airlangga)

1. PENDAHULUAN

Ketidak stabilan keadaan ekonomi, volatilitas harga pangan, tingkat inflasi yang tinggi, munculnya suatu kebutuhan manusia yang mendadak, serta adanya nilai mata uang menimbulkan adanya masalah financial yang dihadapi oleh setiap individu, oleh karena itu dibutuhkan adanya pengelolaan keuangan terhadap diri sendir yang mana dapat mencegah terjadinya kerugian yang terlalu tinggi yang disebabkan oleh beberapa factor tersebut, berdasarkan data dari salah satu jurnal ekonomi “economic of a shopaholic on metro city” (Greg Arthur : 2007) menyebutkan bahwa sekitar 60% warga Canada mengalami kendala financial yang dikarenakan oleh prilaku ekonomi yang konsumtif dan cenderung boros, serta tidak adanya cash inflow yang memadai yang dapat mengimbangi cash outflow yang terjadi, sehingga ketika ada suatau keempatan untuk berinvestasi pada sesuatu yang lebih menguntungkan maka orang-orang tersebut tidak mempunyai modal dan kehilangan kesempatan untuk berinvestasi yang menguntungkan, atau ketika kartu kredit mereka mengalami pembengkakan dan anak-anak mereka akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, maka mereka akan sangat membutuhkan dana yang mana pada saat mereka benar-benar membutuhkannya, mereka malah tidak mempunyai nya, sehingga timbul lah adanya hutang, yang mana akan merugikan mereka sendiri jika mereka tidak pandai mengelolanya. Kemampuan setiap individu dalam mengelola keuangan nya akan menjadikan suatu langkah awal yang dapat menunjang perkembangan ekonomi makero, karena suatu hal yang besar dimulai oleh suatu hal yang kecil



Focus daripada essay ini adalah menganalisis serta menggambarkan pengelolaan keuangan pribadi dapat meminimalisir adanya kerugian dalam melakukan kegiatan ekonomi sehari-hari yang dipengaruhi oleh banyak factor, baik internal maupun external, serta menggambarkan dampak apa yang akan ditimbulkan bagi perkembangan ekonomi makro.

Pengelolaan keuangan pribadi merupakan suatu langkah kecil yang akan membantu suatu Negara mencapai kemajuan ekonomi makro.

Dikarenakan adanya keterbatasan informasi sebagian besar penggambaran atau ilustrasi essay ini mengacu pada kondisi-kondisi keuangan pribadi yang dialami sebagian besar warga Negara asing dan ada beberapa yang dilustrasikan terjadi dalam kondisi keuangan Negara Indonesia, dengan membahas apa saja yang akan dilakukan untuk mengelola keuangan pribadi serta pembuktian berupa fakta tentang nilai waktu dari uang serta adanya factor yang mempengaruhi semua hal tersebut.



2. NILAI WAKTU UANG

Konsep dasara yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan melakukan pengelolaan keuang pribadi adalah konsep nilai waktu dari uang yang mereka miliki, dapat dianalogikan ketika seseorang mendapatkan dana yang sangat besar, dimisalkan dana tersebut adalah 1 milliar rupiah, orang tersebut mempunyai berbagai pilihan akan apa yang akan dilakukan terhadap uang tersebut, mereka dapat membelanjakannya, menabungnya dalam bank, menyimpan uang tersebut dalam brangkas besi, atau menginvestasikan uang tersebut baik dalam sector ril ataupun sektor  financial, ketika orang tersebut memilih membalanjakan uang tersebut maka tidak perlu ada pembahasan lebih lanjut karena uang tersebut telah abis semua dan digantikan oleh kepuasan tersendiri yang diperoleh oleh orang tersebut. Namun, ketika orang tersebut memilih menabungkan uang nya dalam bank ataupun mereka menyimpan uang tersebut dalam brangkas besi yang dikunci, merupakan suatu keputusan yang kurang bijak karena seperti yang kita sadari bahwa dulu ketika tahun 1987 seseorang dengan uang 100.000.000 (seratus juta rupiah) dapat membeli sebuah rumah mewah di kawasan pondok indah Jakarta, namun, pada saat sekarang dengan uang nominal yang sama untuk membeli sebuah mobil kelas menengah pun tak akan cukup, hal tersbeut dapat terjadi dikarenakan adanya peningkatan daya beli sebagian besar masyarakat yang memicu terjadinya inflasi yang akan menaikkan seluruh harga yang mengakibatkan menurunnya nilai dari mata uang tersbut, cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan cara memahami konsep dari nilai uang tersebut, untuk memperoleh kepuasan yang sama pada masa yang akan datang, maka nominal uang tersebut lah yang harus di tambah, sederhananya adalah bagaimana uang yang didapat 1 milliar tersebut dapat menjadi 10 milliar 20 tahun yang akan datang sehingga kepuasan yang akan didapat pada saat membelanjakan 1 milliar pada saat ini dan membelanjakan nya 20 tahun lagi akan sama, malah akan berlebih karena produk yang akan kita belanjakan 20 tahun lagi akan mempunyai teknologi serta benefit yang lebih tinggi, dan hal tersebut dapat mencegah kita berhutang ketika dalam rantang 2-19 tahun mendatang kita membutuhkan dana, maka dana tersebut dapat dicairkan sehingga kita dapat terbebas dari hutang, konsep nilai dapat diilustrasikan juga seperti ini, ilustasi klasik kisah dua orang pelajar. Si Smarty Sam, 17 tahun, uang jajannya hanya Rp.500 ribu sebulan tetapi bisa berinvestasi Rp.200 ribu sebulan di reksadana saham  yang menjanjikan return 20% per tahun. Si Deary Dean, 17 tahun, uang jajanya mencapai Rp. 1 juta sebulan tetapi tidak pernah bersisa. Untungnya, saat usia 22 tahun, Deary Dean sadar keuangan. Dan,  sejak bekerja, ia investasikan Rp.500 ribu sebulan ke reksadana saham.Seperti yang sudah diduga, saat mereka berusia 30 tahun, saldo investasi Smarty Sam mencapai Rp.170 juta sedangkan Deary Dean hanya Rp. 150 juta. Padahal, Smarty Sam hanya menginvestasikan total Rp. 30 juta dari uangnya sedangkan Deary Dean mencapai Rp. 50 juta.


Bayangkan, ketika orang tersebut hanya menanamkan sisa uang ajajan mereka pada sebuah brangkas besi yang terkunci rapat, maka nilai ataupun nominal yang akan mereka dapatkan tidak sebesar ketika mereka menginvestasikannya, jadi yang perlu diperhatikan pada saat ini adalah memulai investasi sejak dini demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar untuk masa yang akan datang, dengan menggunakan konsep investasi, invetasi merupakan kegiatan mengorbankan konsumsi saat ini demi mendapatkan benefit yang lebih besar pada masa depan.
Konsep nilai waktu uang dalam pengelolaan keuang pribadi juga dapat dijadikan alat untuk menentukan berapa nilai investasi yang akan kita lakukan dan ketika kita akan mengaharapkan jumlah tertentu pada masa depan, maka berapa yang harus mulai kita tamnamkan dari sekarang,
Penghitungan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai istilah seperti :

Pv           = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv           = Future Value (Nilai yang akan datang)
I               = Bunga (i = interest / suku bunga)
n             = tahun ke n
An          = Anuity
SI            = Simple interest dalam rupiah
P0            = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
BUNGA adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang.
 Cara penghitungan yang biasa digunakan sebagai dasar adalah:



I.        BUNGA SEDERHANA (simple interest)
Bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam.
SI = P0(i)(n)
Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
FV = P0+ SI= P0+ P0(i)(n)
Nilai Sekarang (present value)
Adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang/satu seri pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru dimiliki beberapa waktu kemudian.
                                                        FVn = P0+ P0(i)(n)
                                                        PV0 = P0=  
                                                                       
II.      BUNGA BERBUNGA  (COMPOUND INTEREST)

Adalah bunga yg dibayarkan/dihasilkan dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang dipinjam/dipinjamkan.         
  1. Nilai Majemuk (coumpaund value / ending amount) dari sejumlah uang merupakan penjumlahan dari uang pada permulaan periode. (Modal Pokok + Bunga pada periode tersebut). Atau menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari sejumlah uang yang dimiliki sekarang.

      FV = Pv + I
      FV = Pv + Pvi
FV0 = Pv(1+i)n
                                                                                                   atau  FVn = Pv(FVIFi,n)



  1. Nilai Sekarang (Present Value)
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang   baru akan dimiliki beberapa waktu kemudian                
           PV =        FV   /    (1+i)n
Contoh proses perhitungan nilai masa kini berdasarkan nilai masa depan merupakan proses diskonto arus kas (discounting cashflow). Diskonto arus kas yang dipergunakan juga merupakan bunga majemuk.
FV= PV x (1+i)n,
 di mana i adalah tingkat suku bunga dan n adalah jumlah periode waktu. Salah satu contoh, sekarang kita mengambil contoh dalam perhitungan ini, misalkan Ibu Anita menempatkan Rp 8 juta dalam bentuk tabungan dengan bunga 6 persen/tahun Berapa jumlah uang akan akan diterima Ibu Anita diakhir tahun ke-lima?

FV = PV x (1+i)n
= Rp 8,000,000 x (1+0,06)5
= Rp 10,705,804.62

Akan tetapi bila perhitungan bunga yang diberikan oleh bank merupakan bunga majemuk yang diperhitungkan setiap 6 bulan (compounded semiannually) dengan bunga 6 persen/tahun, maka bagaimana hasil investasi yang ditempatkan oleh Ibu Anita diakhir tahun ke-lima?


FV = PV x (1+i/m)nxm
= Rp 8,000,000 x (1+0,06/2)5x2
= Rp 10,751,331,03


di mana m merupakan jumlah periode perhitungan bunga per-tahun. Bila dihitung perbulan maka m adalah 12.

Dengan adanya contoh tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konsep niali waktu uang dapat dijadikan alat untuk pengelolaan keuangan pribadi









2. PENGELOLAAN HUTANG

Dalam menghadapi berbagai dilemma yang terjadi dalam sistem keuangan seringkali memaksa seseorang untuk berhutang yang mana, dalam mengambil keputusan berhutang tersebut, seseorang akan memiliki pilihan tentang apa yang akan dilakukan dengan uang hasil berhutang nya tersebut, dalam pengelolaan hutang sebaiknya hutang tersebut merupakan hutang yang produktif, hutang produktif adalah utang yang diambil oleh seseorang atau sebuah perusahaan yang digunakan sebagai modal untuk produksi lebih lanjut yang dapat menghasilkan sesuatu dalam bentuk keuntungan. Sedangkan utang nonproduktif adalah utang yang diambil untuk keperluan konsumsi.
Jadi, dengan kata lain, utang produktif menjadikan uang yang diutangkan tersebut bekerja sedemikian rupa sehingga mampu untuk membayar pokok utang ditambah bunga, dan juga memberikan keuntungan tambahan bagi si pengutang. Contoh utang produktif adalah kredit modal usaha, KPM untuk usaha sewa mobil, KPR untuk membuat rumah kost, dan banyak lagi. Sedangkan utang non-produktif memberikan kesempatan kepada anda untuk mendapatkan kenikmatan tambahan dari batas kemampuan finansial anda saat ini. Contohnya, anda belum memiliki uang tunai untuk membeli rumah, maka anda mengambil KPR untuk membeli rumah tinggal.

Ada beberapa ciri-ciri yang membedakan apakah utang tersebut produktif atau tidak. Pertama, utang tersebut memberikan nilai tambah atas aset yang anda miliki saat ini. Nilai tambah tersebut dikemudian hari dapat memberikan tambahan keuntungan bagi anda bila terjadi penjualan. Contohnya, anda membeli sebidang tanah untuk investasi melalui fasilitas KPR. Sepuluh tahun kemudian, anda menjual tanah tersebut dengan kenaikan nilai (capital gain) sebesar 50%. Total keuntungan anda adalah harga jual bersih dikurangi biaya kredit dan cicilan pokok.
Kedua, utang digunakan untuk membeli bahan pokok yang kemudian diolah menjadi sebuah barang jadi. Mungkin tanpa berhutang, anda tidak memiliki modal yang cukup untuk memulai suatu usaha. Sehingga, ini juga termasuk utang produktif.
Ketiga, utang dapat dibayarkan melalui keuntungan yang diperoleh atas modal yang dibeli dengan utang. Misalnya anda membangun rumah kost dengan fasilitas KPR. Bila usaha anda berjalan baik, maka anda dapat membayar cicilan pokok dan bunga dengan penerimaan sewa kost.

Ada beberapa cara untuk pengelolaan keuangan pribadi yang berkaitan dengan pengelolaan hutang, hal tersebut dapat dianalisis dalam beberapa tinjauan, antara lain:
1.       Payback period
2.       Return on Investment
3.       Arus kas
4.       Metode perhitungan bunga

Sehingga utang yang pada awlanya kita anggap sebagai sesuatu yang akan merugikan serta membebani kita, dapat menjadi sesuatu yang bernilai tambah pada masa yang akan datang





3. MEMULAI INVESTASI

Dalam melakukan pengelolaan keuangan pribadi sejatinya seseorang telah menyadari tentang konsep dari nilai mata uang dan sumber-sumber modal yang mereka punyai, dalam melakukan pengelolaan keuangan pribadi dibutuhkan adanya kegiatan berinvestasi, namun terkadang banyak orang masih mempertanyakan akan berinvestasi dalam bidang apa dan dimana mereka akan menanamkan modal tersebut, ada banyak aspek yang dapat dijadikan sebagai wadah untuk berinvestasi, dan yang harus dilakukan dalam memulai investasi, adalah mengenali jenis investasi tersebut baik berupa informasi, keuntungan serta resiko yang akan ditimbulkannya sebagai contoh :

JENIS
RESIKO
RETURN
CONTOH
KAS
rendah
rendah
Tabungan, deposito, reksadana
OBLIGASI
sedang
sedang
ORI
SAHAM
tinggi
tinggi
Saham perusahaan
PROPERTI
sedang
sedang
Tanah, ruko
LOGAM MULIA
sedang
sedang
Emas

Seperti yang terlihat dalam table terdapat hubungan positif antara resiko dan return,
Dengan berpegang pada konsep tersebut, maka kita akan mempunyai strategi investasi yang bernama diversifikasi sehingga kita dapat menyusun suatu portofolio yang paling menuntungkan sebagaimana keadaan pasar yang sedang terjadi, beberapa cara untuk menentukan jenis portofolio serta investasi yang baik adalah:





1.       Mengenali profil resiko. Secara umum, investor terbagi menjadi tiga karakter utama, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Apabila Anda selalu jantungan melihat nilai investasi Anda naik turun dan menjadi tidak bisa tidur nyenyak, maka besar kemungkinan Anda tergolong investor dengan profil resiko konservatif. Sedangkan, bila Anda tergolong masih di usia produktif dan sangat ingin melihat nilai investasi Anda tumbuh diatas rata-rata bunga deposito, maka besar kemungkinan Anda tergolong investor dengan profil resiko agresif.
2.       Menentukan tujuan investasi. Tujuan investasi sangat mempengaruhi berapa lama uang tersebut perlu Anda kembang biakkan dan di produk yang mana.
3.       tentukan berapa lama Anda berinvestasi. Semakin panjang waktu Anda menempatkan dana tanpa digunakan untuk keperluan sehari-hari, maka Anda dapat berinvestasi di produk yang lebih beresiko untuk mengharapkan tingkat imbal hasil (atau return) yang lebih tinggi. Namun bila sebaliknya, maka Anda hanya memiliki kesempatan berinvestasi di produk beresiko rendah dan cukup liquid.
4.       Menentukan amount of investment. Pisahkan terlebih dahulu sejumlah uang untuk dijadikan Dana Darurat dan juga untuk simpanan kebutuhan sehari-hari. Investasi merupakan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan nilai dari uang Anda. Artinya, jangan pernah menginvestasikan seluruh uang Anda padahal Anda tidak punya simpanan untuk hidup bulan ini dan bulan depan. Beberapa jenis investasi juga membutuhkan angka minimum. Misalnya, bila dana investasi yang saat ini tersedia baru 2 juta, Anda mungkin belum dapat ikut berinvestasi di Obligasi Ritel yang minimal investasinya 5 juta. Atau investasi di properti misalnya butuh dana minimal diatas 100 juta.
5.       Menyesuaikan produk investasi dengan tujuan investasi. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari perencana keuangan independen untuk mengolah strategi investasi.
Ketika ingin berinvestasi pada saham maka, banyak hal yang harus dipertimbangkan serta analisis yang dilakukan ketika mempunyai data tentang harga saham suatu perusahaan dalam maka dapat dilakukan analisis tentang bagaimana resiko dan return saham yang akan dijadikan sebagai portofolio yang paling optimal, sehingga munculnya portofolio dapat menurunkan resiko dalam bermain saham karena dalam strategi investasi disebutkan “don’t put all your eggs in one basket”  hal ini mengartikan ketika kita mempunyai banyak dana sejatinya kita tidak akan menanamkan seluruh dana tersebut kepada satu buah asset atau produk investasi, hal tersebut tergambar dalam grafik:





no Grp
n saham
risk
1
2
0.011987
2
4
0.008072
3
6
0.00563
4
8
0.005291
5
10
0.004984
6
12
0.004652
7
14
0.00439
8
16
0.004208
9
18
0.004051
10
19
0.003961

Grafik resiko portofolio diatas merupakan penggambaran dari perhitungan dalam table dengan menggunakan data harga saham yang kemudian akan menghasilkan data return daham, dan return dari saham tersebut dapat menghasilkan variance, standar deviasi, serta covariance dan dengan menggunakan matrix portofolio makan akan didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa resiko dari investasi dapat dturunkan dengan strategi diversifikasi

Penjabaran dari komponen-komponen yang tertera dalam grafik adalah

nGRP             : merupakan nomor yang menujukkan kombinasi pada n saham
n saham       : jumlah saham yang dilibatkan
risk                 : resiko yang terjadi dalam portofolio dengan jumlah n saham

begitulah gmabran singkat ketika kita kan memulai investasi pada saham, namun bagainmana ketika kita aan memulainya pada property atau apada emas dan tanah, sebagai informasi tanah adalah suatu alat investasi yang tidak akan mengalami depresiasi, lain hal nya ketika kita akanberinvestasi pada sebuah property gedung yang mana gedung tersebut memiliki suatu daya tahan yang terbatas yang akibatnya kemungkinan akan mengalami depresiasi, begitu hal nya juga dengan emas, investasi pada emas sangat dipengaruhi supply and demand namun emas merupakan suatu produk yang bersifat sedikit inelastic dimana ketika terjadi perubahan (kenaikan harga) tidak akan terlalu mempengaruhi jumlah permintaan dari emas tersebut, emas tidak seperti barang yang beredar dalam pasar persaingan sempurna, yang mana ketika terjadi sedikit perubahan harga maka akan menyebabkan perubahan pada nilai demand nya, hal inilah yang mencegah adanya price control dalam pasar persaingan sempurna.

Gambar ini menjelaskan tentang tingkatan investasi yang mungkin dilakukan dalam pengelolaan keuangan pribadi, semakin ke dalam lingkaran tersebut, makan modal berupa uang dan kemampuan akan semakin besar pula, gambar ini juga menunjukkan langkah-langkah dalam berinvestasi  yang dimulai dari sector keuangan yang hamper mampu dilakukan oleh banyak orang serta membutuhkan dana yang tidak terlalu besar, selanjutanya kita dapat maju ke dalam sector rill yang membutuhkan dana serta kemampuan yang lebih tinggi, selanjutanya yang dapat dilakukan adalah investasi yang bersifat diversifikas yang mana akan membutuhkan tingkat keseriusan serta pangetahuan yang hamper sempurna dalam hal pengelolaan keuangan.

4. DAMPAK TERHADAP EKONOMI MAKRO

Komponen – komponen yang terdapat dalam indicator pertumbuhan edkonomi makro atau yang biasa disebut PDB (Pendapatan Domestik Bruto) adalah konsumsi, investasi, belanja Negara dan net export, rumus perhitungan dari PDB ini biasa dapat ditulis dengan rumus:

Y = C + I + G +NX

Yang mana semua komponen tersebut merupakan hasil yang didapat dari data pendapatan dan pengasilan serta kapasitas produktivitas setiap individu yang dakumulasikan menjadi suatu indicator yang menggabarkan tentang kegiatan ekonomi dari individu atau bisnis yang terjadi, dengan adanya pengelolaan keuangan pribadi yang baik, dapat memicu terjadinya perkembangan ekonomi makro, sebagaimana ketika suatu individu mempunyai suatu unit bisnis yang didapat oleh individu tersebut melalui pengelolaan keuangan dengan memanfaatkan perputaran keuangan, maka selain individu tersebut telah menambah investasi yang terjadi, tentunya ketika bisnis tersebut berkembang, maka akan timbul komponen net export yang dapat menunjang kenaikan pada PDB, untuk skema yang lebih jelas nya akan ditunjukkan pada gambar: figure 2


Dalam skema ini dapat terlihat bahwa kenaikan PDB dapat di sokong oleh adanya kegiatan keuanagn dari para individu yang terjadi dalam suatu skema ekonomi, dan hal tersebut dapat disokong oleh adanya pengelolaan keuangan pribadi yang merupakan langkah awal dalam perkembangan ekonomi suatu Negara.


5. KESIMPULAN

Dalam suatu keadaan ekonomi suatu Negara, banyak hal yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menghitung hal tersebut, dan salah satunya adalah PDB yang dapat mengukur sebagian keadaan ekonomi makro suatu Negara, dengan memperhatikan sistem penghitungan dari PDB tersebut, maka hal dasar yang dapat meningkatkan hal tersebut adalah adanya pengelolaan keuangan dari individu yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan daripada PDB tersebut, dari pembahasan dalam essay ini dapat disimpulkan bahwa adanya pengelolaan keuangan pribadi yang bersifat kontinuitas dapat meningkatkan PDB suatu Negara yang mana hal tersebut akan dapat menggambarkan keadaan ekonomi makro suatu Negara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar